Amalan yang satu ini juga mungkin
banyak dilalaikan oleh kamu muslimin atau mungkin belum diketahui. Amalan
tersebut adalah shalawat kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Janganlah kita sampai melalaikan amalan ini.
KENAPA MEMBACA SURAH AL KAHFI MALAM
JUM’AT
Keutamaan Bershalawat Kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ
القِيَامَةِ
“Barangsiapa bershalawat kepadaku
atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan
syafa’atku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash
Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan shohih oleh
Syaikh Al Albani)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.
Muslim no. 408)
Keutamaan Bershalawat di Hari Jum’at
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
أَكْثِرُوا
عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى
تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ
صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada
setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap
Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat
denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini
hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)
Amalkanlah Shalawat Berikut
Di antara shalawat yang dianjurkan
yang dapat kita amalkan adalah:
[1] Dari Zaid bin Abdullah berkata
bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
“Allahumma sholli ‘ala
Muhammad an nabiyyil ummiyyi. [Ya Allah, berilah shalawat kepada
Muhammad Nabi yang Ummi]” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam no. 60. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)
[2] Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau
mengatakan,
“Wahai Rasulullah, kami sudah
mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami
bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ
صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Allahumma sholli ‘ala
Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun
majid” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya
karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia] (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam no. 56. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shohih)
[3] Dalam riwayat Bukhari no. 3370
terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ
بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala
Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim,
innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama
barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.” [Ya
Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi
shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena
engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
Itulah bacaan shalawat yang dapat
kita amalkan dan hendaknya kita mencukupkan diri dengan shalawat yang telah
diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah kita
mengamalkan shalawat yang sebenarnya tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, apalagi mengandung kesyirikan semacam shalawat nariyah.
Butuh pembahasan tersendiri untuk membahas shalawat nariyah ini.
Penutup
Saudaraku, perbanyaklah shalawat di
hari Jum’at. Ingatlah, makna shalawat adalah sebagaimana yang dikatakan oleh
Abul ‘Aliyah,
صَلاَةُ
اللَّهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلاَئِكَةِ
“Shalawat Allah adalah pujian-Nya
kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di hadapan para malaikat.” (HR.
Bukhari no. 10)
Sebagian ulama mengatakan bahwa
makna shalawat dari Allah adalah rahmat, dari malaikat adalah istigfar (mohon
ampunan) dan dari manusia adalah do’a. Namun makna shalawat dari Allah yang
lebih tepat adalah sebagaimana perkataan Abul ‘Aliyah di atas sebagaimana yang
dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Syarhul Mumthi’ dan
Syarh Bulughul Marom.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah
untuk mengamalkannya. Semoga Allah selalu memberi kita ilmu yang bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala
nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.